Senin, 31 Mei 2010

Dampak media teknologi komunikasi dan informasi

Bismillah Hirrahman Nirrahim

Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji dan syukur, hanyalah milik Allah Subhanahu Wa Taala, yang telah memberikan berbagai macam kenikmatan yang tidak akan pernah terhitung sekalipun semua ranting tumbuhan yang ada di muka bumi ini dijadikan sebagai penanya dan air sebagai tintanya.

Shalawat dan keselamatan semoga senantiasa selalu dicurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang tealah menyelamatkan umat manusia dari zaman kejahilan dan jurang kenistaan menuju jalan cahaya kebenaran yang hakiki, kepada para keluarganya, kepada para shahabatnya, kepada para pengikutnya yang taat dan patuh pada ajaran yang dibawa oleh beliau. Dan semoga kita termasuk kepada umatnya yang beriman dan bertakwa sehingga mendapatkan safaatnya nanti di yaumul hisab. Amin ya robal alamin.

Hadirin yang diridhai Allah, dari hari kehari, dari waktu kewaktu, seperti yang kita ketahui dan saksikan bersama, bahwa teknologi semakin terus berkembang dan berkembang pesat serta cepat. Hal itu tentunya merupakan buah hasil dari orang-orang yang menggunakan akal sebagai anugrah dari Allah secara maksimal. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kemajuan teknologi inpormasi dan teknologi komunikasi membawa manfaat yang besar bagi kehidupan kita sebagai alat untuk membantu meringankan beban kerja atapun untuk mencari informasi yang kita butuhkan serta bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat serta sahabat yang jauh. Apalagi sifatnya yang tidak terbatas ruang dan waktu yang bisa digunakan kapan pun dan dimana pun kita berada dan membutuhkannya.

Bagi para dai dan daiyah, kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sudah pasti menjadi suatu peluang yang sangat besar untuk melakukan kegiatan dakwah Islam dalam rangka Amar maruf nahi munkar, membumikan Islam dan Al Quran sampai kepelosok. Namun untuk melakukan hal itu khususnya dakwah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi harus didasari kemampuan untuk mengoprasikannya. Hal ini menuntut keterampilan dai dalam mengunakan media. Kualitas dan kepropesionalan dai pun sangat dituntut untuk melakukan dakwah menggunakan teknologi komunikasi dan informasi melalui media yang bisa memuat materi atau pesan dakwah.

Seperti yang kita ketahui fungsi dari media itu sendiri sebagai pendidikan atau pelajaran, sebagai informasi, sebagai hiburan, dan sebagai alat untuk mempengaruhi. Maka dari itu dengan adanya media teknologi komunikasi dan informasi akan sangat membantu sekali untuk melakukan kegiatan dakwah Islam, apalagi yang sudah menguasainya akan sangat mudah dalam berdakwah.

Hadirin yang dimuliakan Allah, dengan adanya media teknologi komunikasi dan informasi berupa media online akan sangat membantu sekali pada dai yang memiliki rasa malu untuk bertatap muka langsung dengan jamaah atau pun memiliki kebiasaan demam panggung, karena melalui media internet, kita bisa melakukan dakwah tanpa harus bertatap langsung dengan madu. Apalagi yang bermasalah dengan waktu atau wilayah yang sangat jauh dikarenakan kesibukan lain akan tetapi ingin sekali berdakwah, hal ini juga mampu diatasi dengan adanya media teknologi komunikasi dan informasi yang sudah semakin canggih. Orang-orang yang membutuhkan pengetahuan atau informasi tentang Islam ataupun dai yang memerlukan materi untuk berdakwah atau untuk referensi berdakwah akan sangat mudah mendapatkannya melalui media internet.

Di sisi lain, kemajuan teknologi komunikasi dan informasi juga membawa dampak negatif bagi kehidupan umat manusia yang merugikan dan merusak moral manusia sebagai pelaku atau pengguna media teknologi komunikasi dan informasi. Hal ini dapat kita lihat dan rasakan, apalagi ketika seseorang telah kecanduan dan ketagihan media komunikasi dan informasi. Awalnya menjadi sebuah alat pembantu lalu menjadi kebutuhan dan menjadi keharusan atau kecanduan. Misalnya saja handphone yang kini telah merebah sampai kepelosok dan tingkatan social yang paling rendah nilai ekonominya sekalipun. Didasari oleh perasaan gengsi namun tidak memiliki uang untuk membelinya, orang memilih mencuri atau menipu demi tercapainya kenginan untuk memiliki handphone tersebut. Selanjutnya media internet khususnya face book yang tengah gencar-gencarnya melanda orang dari berbagai umur, dimulai dari yang masih terbilang anak-anak, remaja, dewasa, sampai yang tua sekalipun. Ataupun dari segi propesi dimulai dari tukang becak, petani, pengangguran bahkan perampok sekalipun.

Dampak negatif teknologi komunikasi dilihat dari segi psikologi sebagai makhluk social, manusia akan sangat jarang berinteraksi atau bersilaturahmi secara langsung dan bergotong royong juga akan menciptakan ketertutupkan yang diakibatkan kurangnya berinteraksi dan bersosialisasi secara langsung.

Hadirin yang dimuliakan Allah, banyak sekali kasus-kasus negatif yang kini terjadi akibat dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi berupa media internet khususnya face book, dimuali penipuan, penculikan sampai pencemaran nama baik dan pelecehan agama. Apalagi dalam media internet terdapat situs-situs yang mampu merusak moral, yang berupa situs forno, dan apabila hal itu diketahui atau dibuka oleh anak-anak atau para remaja yang belum nikah ataupun yang sudah nikah akan sangat berbahaya karena akan menyebabkan pada tindak criminal berupa pemerkosaan yang sering kita dengar dan kita saksikan bersama dalam berita-berita.

Maka dari itu untuk mencegah hal tersebut terjadi pada kita dan pada anak-anak kita, sudah seharusnya selaku orang tua membimbing dan mengarahkan serta memantau kegiata anak-anak kita dalam menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi, agar tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak sesuai dengan yang kita ingikan dan tidak sesuai dengan aturan agama Islam.

Hadirin yang dimuliakan Allah, untuk menghadapi zaman yang semakin canggih dengan teknologinya, tidak hanya memerlukan keterampilan dan ilmu pengetahuan semata, melainkan kekuatan iman dan takwa kita juga sangat berperan penting dalam mengarahkan jalan kita dalam memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Karena dengan kokohnya keimanan dan ketakwaan kita, sebesar apapun dan seindah apapun bentuk kemaksiatan dihadapkan kepada kita, kita tidak akan tergoda. Begitupun seberapa besar dampak negatif dan positif media teknologi mempengaruhi kita tergantung pada diri kita sendiri yang menentukannya. Maka dari itu, hadirkanlah Allah dimanapun kita berada dan dalam kondisi apapun, agar langkah kita senantiasa berada di jalan yang diridhai dan dirahmati Allah bukan pada jalan yang dimurkai dan dilaknat oleh Allah. Nauzubilah himin dalik.

Hadirin yang dimuliakan Allah, kita dapat simpulkan bahwa baik dan buruknya dampak sesuatu tergantung kepada diri kita sendiri yang menggunakannya, khususnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Apabila kita mampu menggunakannya untuk kegiatan positif yang bermanfaat berupa pengetahuan-pengetahuan atau dimanfaatkan untuk kegiatan dakwah Islam tentunya akan memberikan kebaikan dan dampak positif bagi kita semua, begitupun sebaliknya. Tidak hanya akal yang mesti kita gunakan, melainkan hati juga harus kita pakai. Dalam artian ilmu pengetahuan yang kita miliki harus disertai dengan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah agar kita terhindar dari segala macam godaan setan yang akan menjerumuskan kita pada jurang kemurkaan dan Azab Allah. Nauzubilah himin dalik. Karena ilmu tanpa iman dan takwa akan menimbulkan kesombongan bahkan laknat Allah, apabila ilmu disertai keimanan dan ketakwaan akan membawa pada kemaslahatan dan ridha Allah.

Hadirin rahimakumullah.

Saya memaparkan hal ini bukan karena saya merasa paling pintar atau paling benar, melainkan atas dasar kecintaan saya kepada saudara-saudara saya yang mungkin selama ini lalai dan khilaf serta tersesat. Maka bagi yang tersesat moga-moga menjadikan penunjuk jalan kebenaran, bagi yang khilaf moga menjadi sebuah pengingat dan bagi yang tidah tahu moga saja menjadi sebuah ilmu yang akan bermanfaat. Saya minta maaf kalaulah dalam pemaparan ada kata-kata atau bahasa yang dapat menyinggung dan menyakiti hati serta pemahaman, mohon untuk dimaafkan. Yang benarnya dari Allah dan Rasulullah, yang salahnya dari saya sendiri atas dasar kehilafan saya sebagai manusia. Semoga saja Allah dan hadirin sekalian memaafkan kekeliruan saya. Amiin.

Akhirkata, bilahi taufik wal hidayah.

Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


sand1 sutiana

Sand1ku`

Bila aku Tuhan

Kan kuberikan surga sebagai singgasanamu

Bila aku anak Tuhan

Kan kuhadiahkan mentari dan bulan untukmu

Bila aku malaikat

Kan kujaga dirimu selalu

Bila aku mentari

Kan selalu kuhangatkan dirimu

Bila aku rembulan

Kan kusempurnakan wujudku tuk terangi dirimu

Bila aku takdir

Kan kupilih kau sebagai hidupku

Bila aku pelangi

Kan kujadikan kau warnanya

Bila aku adalah mimpimu

Kan kulelapkan nyenyakmu

Karena aku lebih dari sayang

Namun aku hanyalah Sandi kehidupan

Terlebih dari jiwa yang berbalut raga

Miliki hati ketika masih berhari

Dan ada saat bernapas

Maklumi diriku dari khilafku

Dalam segala bila

Aku kelemahanku

Maka akan

Aku hanyalah bentuk ketulusan

Dengan batasan yang tak terbatas

Tak terterka tak terjawab

Sand1ku`

Masih kucari

Terang abadiNya

Sand1ku 21`

Bentuk Buram

Jiwa yang hilang

Itulah aku terbuang

Terbuka terhalang tak pernah coba dikenang

Sentuh mengeluh

Terpaku menunggu

Kapan kan datang sang terang yang membasuh debu

Hidup ditatap terang

Namun bentuk buram

Dalam tegukan napas

Aku yang terhempas

Hanya jadi debu-debu yang berkeling

Lusuh pun mata berpaling

Tersingkir berkeling

Sand1ku 21’

Aktivitas menuntut konsentrasi

Siang telah kau lalui

Malam kini menemanimu dengan sejuta mimpi

Aktivitas menuntut konsentrasi

Tapi haruskah kau lupa pada dirimu sendiri

Luahkanlah sejenak rindumu pada denting waktu

Hempaskanlah lelahmu lewat sapa senyum tulus

Luangkanlah waktumu sejenak tuk menyapa menyambut

Cobalah sejenak kau melihat dirimu

Dan kau akan tahu Tuhanmu

Sand1ku 21’

BerTuhan Tak Bertuan Kelaparan

Bertuan tak berTuhan

Itu membuatku makan hingga kenyang masadepan

BerTuhan tak bertuan

Aku tersiksa kelaparan

Aku sadar

Aku jiwa yang lemah

Dan ini hanya deruku saja

sejenak

Kau mungkin takkan mengerti susahnya aku

Mempertahankan ragaku

Dari debu

Aku begitu lusuh

Dalam telunjuk aku berada

Memang jemariMu begitu tak terhingga

Namun aku yang kesulitan menemukan

Tanganku tak sampai jua menyentuh

Aku pula hancur terjatuh

Meski bermula akan berakhir

Tapi aku tak kuasa menahan getir

Dan kuterima pasrah sang takdir

Berharap Kau akan meghangatkanku dari gigil

Debu yang dekil

Menghempaskanku dalam tajam kerikil

Tetap kau muaraku kembali

Kau Maha Pemaaf

Dari segala khilaf

Tapi ini aku buat

Sengaja lagi

Bagaimana

Apa Kau masih bijak

Pasti

Mengapa suaramu lusuh

Aku jadi tak yakin

Aku sadar

Aku jiwa yang lemah

Dan ini hanya deruku saja

Jangan didengar

Karena kuyakin takkan terdengar

Maafkan saja

Sand1ku 21’