Uraian hari cerita hati
Terlangkah begitu jauh dengan kaki sang waktu
Yang mencoba menyadarkan aku
Bahwa hidup adalah hidup
Meneguk mati untuk abadi
Dalam napas yang entah dimana adaNya
Yang jelas pasti tersentuh jiwa-jiwa
Yang merasa dirinya memiliki nyawa
Di luar nalar yang tak terlihat
Sekilas mata hanya sebuah keyakinan hati
Kini kumulai bertanya tentang engkau yang begitu indah
Hilang bukanNya ku tak bermata dimana
Kaukah jauh di atas cahaya
Singgahmu di ujung pelangi pagi yang begitu berwarna
Hingga aku tak sanggup menyentuhMu
Tak ada yang abadi
Itu yang kutau dari bisikan langit
Yang mencoba menyadarkanku
Yang sangat merasakan kehilanganmu
Kau tak kulihat
Kau tak mampu kudengar
Kau tak mampu kupeluk
Kau tak mampu kukecup
Sesaat hanya mampu kuingat
Bila buram tak menyerang
Sejenak hanya mampu kukenang
Sebelum menghilang
Terlupakan
Seberkas hanya mampu kuhirup
Dalam dekap yang tak berbentuk
Terteguk bersama napas yang tertelan
Kau pasti mampu melihatku
Kau kuyakini mampu mendengarkanku
Memanggil namaMu
Karena kerinduan yang kau tinggalkan
Dengan jerit permohonan
Kau mungkin selalu memelukku dengan lembut saat kuterlelap
Setelah doa kupanjatkan
Bilaku dalam keadaan
Kau mungkin mengecupku dengan ketenagganmu
Kau kuyakini begitu dekat mendekapku dengan napasMu
Kaukah begitu jauh dari mataku
Karena luka yang pernah kutorehkan
Dimana Kau
Di atas langitkah
WarnaMu pagikah
WujudMu senja ketenangankah
Yang jelas pasti tersentuh jiwa-jiwa
Yang mengakui diriNya sang pemiliki nyawa
Lantas aku pun berlalu dengan perasaan yang begitu kaku
Dalam dua rasa yang berbeda
Antara padaMu
Dan pada makhluk ciptaanMu yang terindah
Yang tengah kucari menghilangnya
Lewat jemariMu
Tujukanlah telunjukMu
Biar kulihat terang keberadaanya
Hanya kulihat senyuman langit
Lalu kudengar rintihan hujan
Sahdunya nyanyian angin
Semaunya itu mengingatkanku akan diriMu
Yang jelas dan pasti tersentuh jiwa-jiwa
Yang mengakui diriNya sang pemiliki nyawa
Di luar nalar yang tak terlihat
Kau berdiri tegak
Tak kan runtuh singgasanaMu karena aku menjauh
Tak kan pernah lemah diriMu
Karena miliki kunpayakun
Apapun itu
Menjelma utuh
Sand1ku 21’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar